Jumat, 13 Februari 2009

BIMBINGAN INDIVIDU PESDIK

PENGATURAN DIRI (SELF REGULATION)

Pengetian Pengaturan Diri
Self Regulation menekankan pada kemampuan mengontrol diri hambatan-hambatan emosional yang negatif. Apabila Self Awareness memusatkan perhatian pada pengenalan ragam emosi dan membangun konsepdiri, maka focus Self Regulation adalah mengetahui secara tepat sebab munculnya emosi tertentu, mengolahnya secara akurat dan bijak agar tetap dapat berfikir jernih dan terfokus.

Cara Penataan Emosi
Emosi dapat ditata dengan cara :
1. Memperhatikan “dialog batin” sebelum memberi respon terhadap emosi negatif yang timbul, misalnya pada saat emosi bergejolak difikirkan dahulu untung rugi suatu tindakan yang akan dilakukan.
2. Menyadari apa yang ada di balik suatu perasaan, misalnya mempertimbangkan apakah tepat suatu emosi negatif timbul, jangan-jangan hanya akibat terlalu sensitif atau salah pengertian saja.
3. Reframing atau melihat permasalahan dari perspektif lain yang lebih positif, misalnya misalnya pada saat anda tidak dimasukkan kedalam panitia Pekan Orientasi Mahasiswa Baru (PORMABA), tidak perlu terburu-buru merasa ditinggalkan tetapi sikapilah dengan mengatakan pekerjaan itu tidak sesuai dengan saya, masih banyak kegiatan kemahasiswaan yang dapat saya kerjakan dan sesuai.
4. Mengenali kemampuan diri dalam menangani emosi negatif secara tepat, seperti takut, marah, sedih, dan lain-lain.

Dalam upaya menata emosi, dapat pula menggunakan tips untuk menghindari apa yang disebut “otomatisasi” tindakan. Tips ini diberi nama “Teori Lampu Lalu Lintas” yang terdiri dari enam langkah, yaitu:
@ Lampu merah: 1. Stop! Tenang dan berfikir sebelum bertindak
@ Lampu kuning: 2. Meneceritakan/mengenali masalah dan impuls negative
3. Tentukan tujuan yang positif
4. Pikirkan pemecahannya.
5. Pikirkan pula akibatnya
@ Lampu hijau: 6. Teruskan atau laksanakan aksi terbaik

Selain yang tersebut diatas, ada pesan yang terkandung dalam surat al-Insyirah. Q.S. 94: 1 – 8.

Cara Peredaan Emosi
Adapun cara peredaan emosi (cooling Dawn) adalah:
1. Selingan, misalnya dengan menontonTV, Bioskop, mengisi TTS, membaca buku, bermain dan lain-lain
2. Mengalihkan perhatian atau pendangan, misalnya merubah topik pembicaraan, pergi ke luar ruangan menuju halaman dan lain-lain.
3. Menikmati kesenangan, misalnya mendengarkan musik favorit, bercanda ria dengan keluarga dan lain-lain
4. Berjalan kaki sambil menikmati dan menyaksikan alam sekelilingnya dan lain-lain.
5. Olah raga atau menyalurkan hobby, misalnya bermain bulu tangkis, catur, sepak bola, melukis dan lain-lain.
6. Relaksasi, misalnya menarik nafas dalam-dalam senamringan untuk melemaskan otot-otot dan lain-lain.

Teori Marshmallow tentang Microcosmos Perjuangan dapat digunakan untuk mengelola emosi dan impuls negatif. Terdapat empat hal yang kontraproduktif yang mempengaruhi munculnya emosi-emosi tertentu, yaitu:
1. Dorongan hati vs Pengekangan diri
2. Dorongan Id vs Ego
3. Hasrat vs Kendali diri
4. Pemuasan hasrat sesaat vs penundaan

Dalam masalah emosi marah, ada pertanyaan: Kapan emosi amarah perlu disalurkan atau dikendalikan ?. Mengutip teori Cybius (nama gunung di Prancis) amarah kadang-kadang dapat mendatangkan produktivitas. Hanya saja yang perlu diingat bahwa emosi itu harus diletakkan pada konteksnya.

Pengaturan Diri Star Performer
Menurut Golemann, lima kemampuan pengaturan diri yang umumnya dimiliki oleh para star performer adalah :
1. Pengendalian diri, yaitu menjaga agar emosi dan impuls yang merusak tetap terkendali. Orang dengan kecakapan ini:
@ Mengelola dengan baik perasan-perasaan impulsive dan emosi-emosi yang menekan
@ Tetap teguh, berfikir positif, dan tidak goyah walaupun dalam situasi yang paling berat.
@ Berfikir dengan jernih dan tetap terfokus kendati dalam tekanan.
2. Dapat di percaya, yaitu menunjukkan kejujuran dan integritas. Orang dengan kecakapan ini :
@ Bertindak menurut etika dan tidak pernah mempermalukan orang.
@ Membangun kepercayaan lewat keandalan diri dan otentisitas.
@ Mengakui kesalahan sendiri dan berani menegur perbuatan tidak etis orang lain.
@ Berpegang kepada prinsip secara teguh bahkan bila kibatnya adalah menjadi disukai.
3. Kehati-hatian, yaitu dapat diandalkan dan bertanggung jawab dalam memenuhi kewajiban.
@ Memenuhi komitmen dan mematuhi janji.
@ Bertanggung jawab sendiri untuk memperjuangkan tujuan mereka.
@ Terorganisasi dan cermat dalam bekerja.
4. Adaptabilitas, yaitu keluwesan dalam menanganiperubahan dan tantangan. Orang dengan kecakapan ini :
@ Terampil menangani beragamnya kebutuhan, bergesernya prioritas dan pesatnya perubahan.
@ Siap mengubah tanggapan dan taktik untuk menyesuaikan diri dengan keadaan.
@ Luwes dalam memandang situasi.
5. Inovasi, yaitu berikap terbuka terhadap gagasan-gagasan dan pendekatan-pendekatan baru, serta informasi terkini. Orang dengan kecakapan ini :
@ Selalu mencari gagasan baru dari berbagai sumber
@ Mendahulukan solusi-solusi yang orisinal dalam pemecahan masalah.
@ Menciptakan gagasan-gagasan baru.
@ Berani mengubah wawasan dan mengambil resiko akibat pemikiran baru mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar