Sabtu, 09 Mei 2009

SISWA ANYAR

A. Profil MTs. Al Karimi I
Madrasah Tsanawiyah Al Karimi I merupakan salah satu madrasah yang mempunyai sejarah akademis relegi yang panjang di Kabupaten Gresik. Secara kelembagaan formal berdiri tahun 1968 menjadi madrasah dengan segudang pengalaman unik dan revolosioner. Dalam usaha tranformasi keilmuan telah menelurkan kader-kader islami yang tangguh serta peka terhadap tuntutan dunia islam modern. Rentetan prestasi serta produktivitas kaderisasi yang matang menjadikan MTs. Al Karimi I sebagai pilihan strategis bagi masa depan siswa-siswi lulusan SD/MI yang memahami pentingnya pendidikan berkualitas dan prospektif.Dengan menyandang stastus Terakriditasi Tipe “A”, MTs. Al Karimi I makin bersemangat untuk berbenah dan proaktif menerapkan formula sistem pembelajaran lebih tepat dengan memanfaatkan secara maksimal fasilitas modern serta didukung sumber daya profesional dan kemampuan manajerial yang akuntabel sesuai kebutuhan siswa dijenjangnya.
MTs. Al Karimi I pada Tahun Ajaran 2009-2010 ini membuka PROGRAM UNGGULAN dengan porsi pembelajaran yang lebih intesif. Dikemas dalam sistem akademik yang dapat merangkum kurikulum nasional berbasis pesantren ditunjang muatan lokal prospektif sebagai wujud Madrasah Standar Nasional menuju Madrasah Berstandar Internasional (MBI) yang tetap membumi dengan kondisi masyarakat. Hal tersebut sebagai usaha sadar dalam memahami kebutuhan siswa sebagai subyek pembelajaran dengan tetap mempertimbangkan batas kemampuan pembiayaan masyarakat didik yang tetap menginginkan pendidikan berkualitas dengan pembiayaan terjangkau.
B. Dasar Pemikiran
1. Berperan aktif dalam upaya meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian luhur. Akhlaqul karimah serta keterampilan hidup mandiri dalam menyongsong pendidikan lebih lanjut.
2. Mewujudkan kader-kader bangsa yang berkualitas, siap berbakti pada agama dan negara.
3. Menyiapkan anak didik yang menjunjung kedisplinan, etos belajar yang tinggi dengan kekuatan prinsip islami.
4. Memproses lulusan Madrasah Berstandar Nasional yang unggul untuk dapat melanjutkan di jenjang pendidikan menengah yang berkualitas baik negeri maupun swasta.
C. Poses Pembelajaran
1. Pembelajaran kurikuler di kelas di laksanakan dengan multimetodologi pembelajaran aktual di tunjang fasilitas modern menuju terciptanya pembelajaran yang inovatif, aktif, kreatif dan menyenangkan di dampingi guru pendamping.
2. Di luar pembelajaran kurikuler disiapkan sistem tutorial mata pelajaran inti; matematika, IPA Terpadu, Bahasa Inggris, Bahasa Arab, keterampilan ubudiyah dengan instruktur yang mumpuni di bidangnya.
3. Pembiasaan komunikasi Bahasa Inggris dan Bahasa Arab dalam komunitas Bilingual yang terarah.
4. Pembelajaran pribadi mandiri dengan latih leadership dalam organisasi, pembiasaan tampil di muka umum dan pembinaan kepramukaan intensif yang menyenangkan.
D. Fasilitas Pembelajaran
1. Ruang belajar dan asramah pesantren terintegrasi yang representatif.
2. Laboratorium Bahasa berstandar nasional
3. Laboratorium informatika dan komputer berbasis IT (internet)
4. Perpustakaan madrasah
5. Laboratorium IPA terpadu
6. Ruang pembelajaran Audio-visual dilengkapi LCD proyektor
7. Absensi siswa berbasis IT
8. Tempat ibadah mushollah dan masjid
9. Koperasi siswa
10. Lapangan olah raga dan upacara yang memadai
11. Tempat parkir yang aman dan nyaman
12. Sistem keamanan one-gate solution
E. Aktivtas Siswa MTs. Al Karimi I Unggulan
· 03.30 – 04.30 Bangun pagi, Sholat Tahajjud, Sholat Hajat
· 04.30 – 05.00 Sholat Shubuh berjamaah
· 05.00 – 05.45 pengajian Kitab Salafi & Sugesti Rohani oleh Pengasuh Pesantren
· 05.45 – 06.15 Tartil Al Qur’an
· 06.15 – 07.00 Makan pagi dan persiapan ke sekolah
· 07.00 – 13.00 Pembelajaran kurikulum nasional dan Jama’ah Dhuhur
· 13.00 – 13.30 Makan siang
· 13.30 – 15.30 Pembelajaran dan pembiasaan berbahasa Inggris/Bahasa Arab
· 15.30 – 16.00 Sholat Ashar berjamaah
· 16.00 – 17.00 Istirahat
· 17.00 – 17.30 Pengayaan materi-materi ubudiyah
· 17.30 – 18.30 Sholat Maghrib dan makan malam
· 18.30 – 19.30 Pembelajaran kurikulum salafiyah dan jamaah Isya’
· 19.30 – 21.30 Belajar bersama terbimbing dengan sistem tutorial
· 21.30 – 03.30 Istirahat tidur malam
F. Keunggulan MTs. Al Karimi I
1. Tenaga pendidik profesional sarjana SI dan S II yang mumpuni di bidangnya
2. Sistem pembelajaran nasional plus internasional
3. Status madrasah terakriditasi tipe “A”
4. Bebas biaya SPP dan sumbangan pembanguan
5. Beasiswa bagi yang brestasi dan bebas biaya awal pendidikan bagi siswa peringkat I lulusan SD/SMI
6. Bebas biaya pendidikan bagi yang kurang mampu
7.
G. Informasi Pendaftaran
1. Waktu pendaftaran 15 Mei -10 Juni 2009
2. Waktu pendaftaran :
- Pagi : 08.00 s.d 12.00 WIB
- Siang : 13.00 s.d 16.00 WIB
3. Tempat pendaftaran:
- Sekretariat PSB YPP Al Karimi Jln. Garuda Ds. Tebuwung Kec. Dukun Kab. Gresik
- Kantor MTs. Al Karimi I Jln Garuda Ds. Tebuwung Kec. Dukun Gresik Telp. 08283482104 – 081553170116
4. Tes Kemampuan Akademik tanggal 14 Juni 2009
5. Matrikulasi Kecakapan Ubudiyah, Penguasaan Materi Pelajaran Dasar dan Psycho-test di Asrama YPP Al Karimi tanggal 17 s.d 23 Juni 2009
6. Syarat pendaftaran:
- Mengisi formulir pendaftaran
- Menyerahkan foto kopi terlegalisasi raport kelas V dan kelas VI
- Foto Kopi Kartu UASBN
- Menyerahkan foto hitam putih 3x4 sebanyak 4 lembar
- Biaya pendaftaran Rp. 30.000,00




Minggu, 05 April 2009

sampai jumpa lagi dikesempatan berikutnya. kepada kakak-kakak yang mengikutsertakan LJKPP kami sampaikan terima kasih.

Sabtu, 21 Februari 2009

INFO LJKPP 2009

BAGI KAKAK-KAKAK YANG BELUM MENDAFTARKAN ADIK DIDIK NYA UNTUK MENGIKUTI LOMBA JELAJAH KAWASAN PONDOK PESANTREN AL KARIMI BURUAN DAFTAR. TERAKHIR TANGGAL 27 FEBRUARI 2009
HJHJHSDSHSHDJSHDKJ

Muhasabah

Manusia secara umum terbagi menjadi dua golongan besar:
Pertama: Manusia yang dicintai Allah

Al-Muhsinin (orang-orang yang berbuat ihsan) (2:195/3:134/5:13)Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. (QS. 2:195)(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (QS. 3:134)(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuk mereka, dan kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka merobah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka kecuali sedikit diantara mereka (yang tidak berkhianat), maka maafkanlah mereka dan biarkanlah mereka, sesungguhya Allah menyukai orang-orang berbuat baik. (QS. 5:13)
Al-Muttaqin (orang-orang yang bertaqwa) (9:7/3:76)Bagaimana bisa ada perjanjian (aman) dari sisi Allah dan Rasul-Nya dengan orang-orang musyirikin, kecuali orang-orang yang kamu telah mengadakan perjanjian (dengan mereka) di dekat Masjidil haram maka selama mereka berlaku lurus terhadapmu, hendaklah kamu berlaku lurus (pula) terhadapa mereka. Seaungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaqwa. (QS. 9:7)....(Bukan demikian), sebenarnya siapa yang menepati janji (yang dibuat)nya dan bertaqwa, maka sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaqwa. (QS. 3:76)
Ash-Shobirin (orang-orang yang bersabar) (3:146)Dan berapa banyak nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertaqwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar. (QS. 3:146)
Al Mutawakkilin (orang-orang yang bertawakal kepada Allah) (3:159)Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. (QS. 3:159)
At-tawwabin Wal Mutathohhirin (orang yang bertaubat dan mensucikan diri) (9:108/2:222)Janganlah kamu shalat dalam mesjid itu selama-lamanya. Sesungguhnya mesjid yang didirikan atas dasar taqwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu shalat di dalamnya. Di dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan Allah menyukai orang-orang yang bersih. (QS. 9:108)... Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri. (QS. 2:222)
AlMuqshitin (orang-orang yang adil) )(5:42/49:9)Mereka itu adalah orang-orang yang suka mendengar berita bohong, banyak memakan yang haram. Jika mereka (orang Yahudi) datang kepadamu (untuk meminta keputusan), maka putuskanlah (perkara itu) diantara mereka, atau berpalinglah dari mereka, jika kamu berpaling dari mereka maka mereka tidak akan memberi Mudharat kepadamu sedikitpun. Dan jika kamu memutuskan perkara mereka, maka putuskanlah (perkara itu) diantara mereka dengan adil, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang adil. (QS. 5:42)Dan jika ada dua golongan dari orang-orang mu'min berperang maka damaikanlah antara keduanya.Jika salah satu dari kedua golongan itu berbuat aniaya terhadap golongan yang lain maka perangilah golongan yang berbuat aniaya itu sehingga golongan itu kembali, kepada perintah Allah; jika golongan itu telah kembali (kepada perintah Allah), maka damaikanlah antara keduanya dengan adil dan berlaku adillah.Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. (QS. 49:9)
Al Mujahidin (orang yang berperang dijalan Allah) (61:4/5:54)Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh. (QS. 61:4)Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang mutad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah-lembut terhadap orang-orang mu'min, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan

Kulia ta Kak

TIPS MEMILIH PERGURUAN TINGGI

Dari 1465+ perguruan tinggi swasta di Indonesia, tentu saja tidak semuanya memenuhi kriteria minat, biaya dan prospek yang sudah anda tentukan. Coret PTS yang tidak memiliki program studi sesuai minat anda. Singkirkan PTS-PTS yang biaya kuliahnya terlalu mahal bagi anda, atau terlalu jauh dari tempat tinggal anda sehingga biaya untuk kuliah di sana akan terlalu tinggi. Dengan demikian daftar yang anda miliki akan semakin pendek. Tetapi itupun mungkin masih cukup panjang sehingga memerlukan pendalaman lebih jauh. Faktor apa lagi yang perlu dilihat dari suatu perguruan tinggi untuk menentukan pilihan akhir anda?

Reputasi

Kalau saya harus memilih salah satu PTS tanpa melihat faktor-faktor internal lainnya, pertimbangan utama yang paling gampang saya gunakan adalah reputasi PTS tersebut. Reputasi di sini berarti PTS yang bersangkutan secara umum dikenal sebagai PTS yang baik, memiliki sarana belajar mengajar yang baik dengan fasilitas yang memadai. Lulusannya pun tidak kesulitan dalam mencari pekerjaan. Bahkan ada lulusan PTS yang menjadi rebutan perusahaan-perusahaan pemakainya.
Apakah tidak mungkin salah jika memilih PTS ini? Harus kita ingat, reputasi tidak datang dalam sekejap. Reputasi ini biasanya dibangun dengan kerja keras dan melalui proses yang panjang. Bisa saya katakan bahwa anda berada on the safe side jika memilih salah satu dari PTS-PTS ini. Bukan berarti lalu anda berhenti di sini saja. Masih ada hal-hal lain yang harus anda cermati.

Status Akreditasi

Status akreditasi ini adalah salah satu faktor yang paling sering digunakan oleh PTS untuk mengiklankan dirinya. Tidak terlalu salah memang, karena hal itu menunjukkan mutu/kemampuan PTS dalam menyelenggarakan suatu program studi. Status ini didapat setelah diadakan penilaian tentang semua unsur yang diperlukan untuk itu, termasuk fasilitas pendidikan, nisbah dosen tetap dan mahasiswa, kurikulum pendidikan, dan banyak hal lainnya. Masalahnya, tidak semua orang memahami dengan jelas tentang status ini, dan tampaknya banyak PTS yang menyadari dan memanfaatkan ketidaktahuan tersebut.
Yang terutama adalah: status akreditasi diberikan kepada program studi di suatu PTS dan bukan kepada PTS yang bersangkutan. Jadi sebetulnya tidak ada istilah PTS yang disamakan. Yang benar adalah (satu atau lebih) program studi di PTS tersebut statusnya disamakan. Mungkin saja PTS tadi memiliki 3 program studi (misalnya A, B, dan C), masing-masing dengan jenjang S1 dan D3. Kalau program studi A jenjang D3 saja (satu dari enam) yang memperoleh status disamakan, apakah tepat kalau PTS tersebut mengatakan statusnya disamakan?
Yang perlu anda ketahui juga, status akreditasi ini menentukan kemandirian suatu program studi dalam melaksanakan proses belajar mengajar, misalnya ujian negara atau penerbitan ijazah. Suatu program studi (sekali lagi bukan PTS) yang sudah dinyatakan terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) berhak untuk menyelenggarakan sendiri semua kegiatannya. Artinya anda tidak lagi harus mengikuti ujian negara yang dilaksanakan oleh Kopertis, dan ijazah yang anda terima cukup disahkan oleh PTS tempat anda kuliah.
Sekali lagi, tanyakan dengan jelas status akreditasi program studi yang anda pilih. Jangan percaya begitu saja dengan klaim yang dikeluarkan oleh suatu PTS tentang statusnya. (Uraian yang lebih rinci tentang hal ini dapat anda lihat pada topik
Akreditasi).

Jalur dan Jenjang Pendidikan

Berapa lama anda mau menghabiskan waktu di bangku kuliah? Secepatnya? Berapa cepat? Selain ditentukan oleh kemampuan anda, hal ini juga tergantung dari jalur/jenjang pendidikan yang anda ambil. Pendidikan tinggi di Indonesia mengenal dua jalur pendidikan, yaitu jalur akademik (jenjang sarjana) dan jalur profesional (jenjang diploma). Jalur akademik menekankan pada penguasaan ilmu pengetahuan, sedangkan jalur profesional menekankan pada penerapan keahlian tertentu. (Untuk lebih lengkapnya silakan lihat
Struktur Pendidikan Tinggi).
Dalam kaitannya dengan waktu, jenjang sarjana membutuhkan waktu lebih lama (minimal 8 semester) dibandingkan dengan jenjang diploma (2 semester untuk D1 - 6 semester untuk D3). Hal ini tentu sangat berpengaruh pada biaya yang harus anda sediakan. Banyak orang, yang karena keterbatasannya, lebih memilih jenjang diploma dengan harapan cepat lulus dan mendapat pekerjaan.
Perlu anda ketahui, jenjang diploma dirancang sebagai jenjang terminal. Artinya, lulusannya dipersiapkan untuk langsung memasuki dunia kerja, bukan untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi (walaupun sekarang ada yang disebut program lintas jalur, dari diploma ke sarjana). Ini berbeda dengan jenjang sarjana, yang membuka kesempatan lulusannya untuk terus mengembangkan ilmunya.
Hal lain yang harus anda perhatikan adalah tingkat persaingan di pasar kerja. Kalau banyak tenaga sarjana yang tersedia, perusahaan akan lebih memprioritaskannya dibandingkan lulusan diploma.

Gelar dan Sebutan

Sesudah anda lulus, anda akan mendapat ijazah dan salah satu dari ini: gelar akademis atau sebutan profesional. Yang pertama anda tentu tahu, Sarjana Ekonomi (SE), Sarjana Hukum (SH), dan gelar lainnya. Gelar akademis ini diberikan kepada mereka yang menyelesaikan pendidikan melalui jalur akademik (jenjang sarjana).
Lalu bagaimana kalau kita menyelesaikan pendidikan jalur profesional (jenjang diploma)? Bukan gelar akademis (Sarjana Muda, misalnya) yang kita dapatkan, melainkan sebutan profesional seperti Ahli Madya Komputer (AMd Komp). Sebutan ini mungkin belum terlalu memasyarakat, dan kadang-kadang dianggap kurang bergengsi. Banyak yang masih menggunakan (dan lebih menyukai) istilah D3-Komputer. Anda yang menentukan, gelar atau sebutan yang ingin anda tambahkan di belakang nama anda.

Fasilitas Pendidikan

Gedung megah dan ber-AC saja tidak cukup untuk menjamin berlangsungnya proses belajar mengajar yang baik. Bukan (hanya) itu yang dimaksud dengan fasilitas pendidikan. Fasilitas seperti laboratorium (komputer, akuntansi, bahasa, dan lain-lain), bengkel, studio dan perpustakaan sangat diperlukan untuk menunjang keberhasilan mahasiswa. Mereka tidak hanya dituntut untuk menguasai wawasan keilmuannya saja, tetapi juga bagaimana menerapkannya di lapangan. Apalagi untuk jalur pendidikan profesional yang lebih bersifat aplikatif dan menekankan pada ketrampilan.
Sekali lagi, jangan hanya tampilan fisik yang anda perhatikan. Boleh saja PTS memasang foto-foto gedungnya yang megah, laboratorium komputernya yang canggih. Tidak ada salahnya anda coba menanyakan, kapan mahasiswa berkesempatan untuk menggunakan fasilitas-fasilitas tersebut. Jangan-jangan hanya satu-dua kali per semester, atau hanya untuk mahasiswa tingkat akhir saja. Perhitungkan juga jumlah mahasiswa yang harus menggunakan fasilitas tersebut.
Kualitas dan Kuantitas Dosen

Perkembangan suatu PTS paling gampang dilihat dari jumlah mahasiswanya yang (selalu) bertambah. Ini sangat penting bagi PTS, karena mahasiswa adalah sumber utama (seringkali satu-satunya) pendapatan PTS. Dari merekalah PTS mencukupi kebutuhannya untuk membiayai operasional pendidikan, membangun gedung, menambah fasilitas pendidikan, termasuk membayar gaji dosen dan karyawannya. Oleh karena itulah ada kecenderungan PTS untuk menggali sebanyak mungkin potensi ini, baik secara kualitas (memperbesar uang gedung dan uang kuliah) maupun kuantitas (menerima sebanyak mungkin mahasiswa).
Pada sisi lain, bertambahnya mahasiswa menuntut ditambahnya jumlah dosen. Bukan hal yang mudah mendapatkan dosen dengan jumlah yang memadai, apalagi yang memenuhi kualitas yang dibutuhkan. Padahal Undang-Undang Pendidikan Tinggi mensyaratkan tercapainya nisbah (rasio) antara dosen tetap dan mahasiswa sebesar 1:30 untuk bidang studi IPS dan 1:25 untuk bidang studi IPA. Mungkin faktor dosen ini merupakan salah satu faktor paling sulit bagi suatu PTS, dan karenanya sering diabaikan atau direkayasa.
Pengabaian secara kuantitatif dilakukan dengan membebani dosen yang terbatas jumlahnya dengan beban mengajar yang besar, sehingga waktu dan tenaga dosen-dosen tersebut betul-betul tersita untuk itu. Seringkali hal ini dilakukan dengan mengabaikan aspek kualitas pengajarannya. Hampir tidak tersisa lagi waktu untuk melakukan penelitian atau pengabdian masyarakat yang merupakan pilar-pilar Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Bisa juga suatu PTS memenuhi aspek kuantitas dosen tetap ini, tetapi dengan mengkompromikan kualitasnya. Misalnya dosen yang mengajar tidak sesuai dengan bidang ilmunya, tidak terpenuhinya kepangkatan akademik dalam pengajaran atau bimbingan tugas akhir, dan lain sebagainya.
Perekayasaan positif terjadi dengan penggunaan dosen-dosen tidak tetap. Biasanya dosen tidak tetap ini memenuhi persyaratan kelayakan mengajar, seperti latar belakang pendidikan, gelar dan kepangkatan akademis dan profesionalismenya. Masalahnya, dosen-dosen ini hanya menyediakan waktu yang terbatas kepada mahasiswa sesuai dengan status tidak tetapnya. Bagi PTS, mereka tidak bisa disertakan dalam penghitungan nisbah dosen tetap dan mahasiswa sehingga tidak berpengaruh dalam penentuan status akreditasi.
Yang paling memprihatinkan adalah jika terjadi perekayasaan negatif. Dalam hal ini PTS berusaha dengan segala macam cara untuk memenuhi nisbah tersebut. Misalnya PTS masih mencantumkan nama dosen yang sudah tidak lagi menjadi dosen tetap di sana, atau nama seseorang tercantum sebagai dosen tetap di lebih dari satu PTS. Contoh lain adalah dengan cara meminjam nama. Seseorang yang memenuhi kualifikasi akademis "diangkat" sebagai dosen tetap dengan mendaftarkannya secara resmi ke instansi yang berwenang. Artinya, secara administratif seluruh persyaratan sudah dipenuhi dan "dosen" tersebut juga menerima gaji dari PTS. Tetapi, keterlibatannya dalam kegiatan akademik hampir atau memang tidak ada sama sekali.
Sebelum anda mendaftar, cobalah untuk mencari tahu jumlah dosen tetap di PTS tersebut. Berapa orang yang bergelar S2, S3, dan mungkin ada yang sudah bergelar profesor. Kualitas keilmuan anda sangat banyak ditentukan oleh mereka.

Jumat, 13 Februari 2009

BIMBINGAN INDIVIDU PESDIK 2

KESADARAN DIRI

Pengertian Kesadaran Diri

Kesadaran diri adalah kemampuan untuk mengetahui keadaan internal, pilihan-pilihan (preferensi), sumber-sumber yang mempengaruhi emosi dan intuisinya (seseorang).

Kesadaran diri sangat penting dalam pembentukan konsepdiri yang positif. Konsep diri adalah pandangan pribadi terhadap diri sendiri yang mencakup tiga aspek yaitu; pengetahuan, harapan dan penilaian.

Pengetahuan kita terhadap diri sendiri dapat berupa self labels, yaitu pengetahuan diri tentang diri yang berasal dari informasi seseorang. Informasi ini bersifat formal seperti jenis kelamin, warna kulit, tinggi badan dsb. Pengetahuan kita dapat pula berwujud quality labels. Dalam hidup bermasyarakat kita biasa membandingkan diri kita dengan orang lain. Kita membandingkan kualitas kita sehingga dapat menyebut diri kita sebagai orang yang spontan atau tertutup, baik hati atau sombong.

Harapan terhadap diri sendiri terdiri dari dua hal. Pada saat yang bersamaan orang mempunyai pemikiran-pemikiran terhadap siapa diri kita (what we are) dan apa yang seharusnya, seperti saya dapat menjadi apa (I could be). Harapan ini bersifat ideal (ideal self), yang berbeda antara satu orang dengan orang yang lain. Harapan atau tujuan adalah suatu kekuatan dan dorongan dalam diri yang mengarahkan tindakan selama proses pencapaian tujuan.

Dalam memberikan penilaian terhadap diri sendiri, kita membandingkan antara siapa diri kita dengan : (1) Saya dapat menjadi apa (I could be), yang merupakan harapan kita; dan (2) Saya seharusnya menjadi apa (I should be), yang merupakan standar yang kita miliki. Hasil dari perbandingan ini merupakan gambaran atas harga diri (self esteem). Semakin lebar atau jauh perbedaan antara saya saat ini dengan saya dapat menjadi apa atau saya seharusnya menjadi apa, maka semakin rendah self esteem yang bersangkutan (low self esteem). Semakin seseorang merasa dapat mencapai standar atau harapan-harapan, ia akan merasa nyaman dan menyukai dirinya. Dengan kata lain ia semakin memiliki high self esteem.

Konsep Diri Negatif dan Positif
Seseorang dikatakan memiliki konsep diri negatif apabila :
1. Tidak mimilikipengetahuan yang menyeluruh tentang dirinya. Ia kurang memahami siapa dirinya, apa kelebihannya dan kelemahan yang dimiliki.
2. Memiliki pandangan tentang dirinya yang terlalu kaku (tidak dapat dirubah) atau terlalu tinggi/berlebihan. Menolak informasi yang baru (terutama yang negatif) tentang dirinya, sehingga orang tersebut sulit mengubah konsep diri yang sudah dianggap “betul”.
3. Lebih banyak melihat aspek-aspek kekurangan/kelemahan dalam dirinya dari pada aspek kelebihan/kekuatan yang dimilikinya.

Dengan kata lain, konsep diri negatif dicirikan dengan kurangnya pengetahuan tentang diri sendiri, harapan-harapan yang tidak realistik dan terlalu tinggi atau rendahnya self esteem.

Seseorang dikatakan memiliki konsep diri positif jika :
1. Memiliki pengetahuan menyeluruh mengenai dirinya, mencakup baik kelemahan maupun kelebihannya.
2. Bisa menerima dirinya apa adanya. Bila ia mempunyai kelebihan ia tidak sombong dan jika ia mempunyai kekurangan/kelemahan ia tidak kecewa.
3. Memiliki kesadaran yang besar untuk mengubah atau mengurangi aspek dari diri yang dianggap merugikan sebagaimana umpan balik yang ia terima.

Dengan kata lain, konsep diri positif dicirikan dengan memiliki pengetahuan yang luas dan berdiversifikasi tentang dirinya, harapan-harapan yang realistik dan self esteem yang tinggi atau harga diri yang sehat.

Kesadaran Diri Star Performer
Menurut Goleman, tiga kemampuan kesadaran diri yang umumnya dimiliki oleh star performer adalah :
1. Kesadaran emosi, yaitu tahu tentang bagaimana pengaruh emosi terhadap kinerja kita, dan kemampuan menggunakan nilai-nilai kita untuk memandu pembuatan keputusan. Orang dengan kecakapan ini :
· Tahu emosi mana yang sedang mereka rasakan dan mengapa.
· Menyadari keterkaitan antara perasaan mereka dengan yang mereka pikirkan, perbuat dan katakan.
· Mengetahui bagaimana perasaan mereka mempengaruhi kinerja.
· Mempunyai kesadaran yang menjadi pedoman untuk nilai-nilai dan sasaran-sasaran mereka.
2. Penilaian diri secara akurat, yaitu perasaan yang tulus tentang kekuatan-kekuatan dan batas-batas pribadi kita, visi yang jelas tentang mana yang perlu diperbaiki, dan kemampuan untuk belajar dari pengalaman. Orang dengan kecakapan ini :
· Sadar tentang kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahannya.
· Menyempatkan diri untuk merenung, belajar dari pengalaman.
· Terbuka terhadap umpan balik yang tulus, bersedia menerima perspektif baru, mau terus belajar dan mengembangkan diri sendiri.
· Mampu menunjukkan rasa humor dan bersedia memandang diri sendiri dengan perspektif yang luas.
3. Percaya diri, yaitu keberanian yang datang dari kepastian tentang kemampuan, nilai-nilai, dan tujuan kita. Orang dengan kecakapan ini:
· Berani tampil dengan keyakinan diri; berani menyatakan “keberadaannya”.
· Berani menyuarakan pandangan yang tidak populer dan bersedia berkorban demi kebenaran.
· Tegas, mampu membuat keputusan yang baik kendati dalam keadaan tidak pasti dan tertekan.

BIMBINGAN INDIVIDU PESDIK

PENGATURAN DIRI (SELF REGULATION)

Pengetian Pengaturan Diri
Self Regulation menekankan pada kemampuan mengontrol diri hambatan-hambatan emosional yang negatif. Apabila Self Awareness memusatkan perhatian pada pengenalan ragam emosi dan membangun konsepdiri, maka focus Self Regulation adalah mengetahui secara tepat sebab munculnya emosi tertentu, mengolahnya secara akurat dan bijak agar tetap dapat berfikir jernih dan terfokus.

Cara Penataan Emosi
Emosi dapat ditata dengan cara :
1. Memperhatikan “dialog batin” sebelum memberi respon terhadap emosi negatif yang timbul, misalnya pada saat emosi bergejolak difikirkan dahulu untung rugi suatu tindakan yang akan dilakukan.
2. Menyadari apa yang ada di balik suatu perasaan, misalnya mempertimbangkan apakah tepat suatu emosi negatif timbul, jangan-jangan hanya akibat terlalu sensitif atau salah pengertian saja.
3. Reframing atau melihat permasalahan dari perspektif lain yang lebih positif, misalnya misalnya pada saat anda tidak dimasukkan kedalam panitia Pekan Orientasi Mahasiswa Baru (PORMABA), tidak perlu terburu-buru merasa ditinggalkan tetapi sikapilah dengan mengatakan pekerjaan itu tidak sesuai dengan saya, masih banyak kegiatan kemahasiswaan yang dapat saya kerjakan dan sesuai.
4. Mengenali kemampuan diri dalam menangani emosi negatif secara tepat, seperti takut, marah, sedih, dan lain-lain.

Dalam upaya menata emosi, dapat pula menggunakan tips untuk menghindari apa yang disebut “otomatisasi” tindakan. Tips ini diberi nama “Teori Lampu Lalu Lintas” yang terdiri dari enam langkah, yaitu:
@ Lampu merah: 1. Stop! Tenang dan berfikir sebelum bertindak
@ Lampu kuning: 2. Meneceritakan/mengenali masalah dan impuls negative
3. Tentukan tujuan yang positif
4. Pikirkan pemecahannya.
5. Pikirkan pula akibatnya
@ Lampu hijau: 6. Teruskan atau laksanakan aksi terbaik

Selain yang tersebut diatas, ada pesan yang terkandung dalam surat al-Insyirah. Q.S. 94: 1 – 8.

Cara Peredaan Emosi
Adapun cara peredaan emosi (cooling Dawn) adalah:
1. Selingan, misalnya dengan menontonTV, Bioskop, mengisi TTS, membaca buku, bermain dan lain-lain
2. Mengalihkan perhatian atau pendangan, misalnya merubah topik pembicaraan, pergi ke luar ruangan menuju halaman dan lain-lain.
3. Menikmati kesenangan, misalnya mendengarkan musik favorit, bercanda ria dengan keluarga dan lain-lain
4. Berjalan kaki sambil menikmati dan menyaksikan alam sekelilingnya dan lain-lain.
5. Olah raga atau menyalurkan hobby, misalnya bermain bulu tangkis, catur, sepak bola, melukis dan lain-lain.
6. Relaksasi, misalnya menarik nafas dalam-dalam senamringan untuk melemaskan otot-otot dan lain-lain.

Teori Marshmallow tentang Microcosmos Perjuangan dapat digunakan untuk mengelola emosi dan impuls negatif. Terdapat empat hal yang kontraproduktif yang mempengaruhi munculnya emosi-emosi tertentu, yaitu:
1. Dorongan hati vs Pengekangan diri
2. Dorongan Id vs Ego
3. Hasrat vs Kendali diri
4. Pemuasan hasrat sesaat vs penundaan

Dalam masalah emosi marah, ada pertanyaan: Kapan emosi amarah perlu disalurkan atau dikendalikan ?. Mengutip teori Cybius (nama gunung di Prancis) amarah kadang-kadang dapat mendatangkan produktivitas. Hanya saja yang perlu diingat bahwa emosi itu harus diletakkan pada konteksnya.

Pengaturan Diri Star Performer
Menurut Golemann, lima kemampuan pengaturan diri yang umumnya dimiliki oleh para star performer adalah :
1. Pengendalian diri, yaitu menjaga agar emosi dan impuls yang merusak tetap terkendali. Orang dengan kecakapan ini:
@ Mengelola dengan baik perasan-perasaan impulsive dan emosi-emosi yang menekan
@ Tetap teguh, berfikir positif, dan tidak goyah walaupun dalam situasi yang paling berat.
@ Berfikir dengan jernih dan tetap terfokus kendati dalam tekanan.
2. Dapat di percaya, yaitu menunjukkan kejujuran dan integritas. Orang dengan kecakapan ini :
@ Bertindak menurut etika dan tidak pernah mempermalukan orang.
@ Membangun kepercayaan lewat keandalan diri dan otentisitas.
@ Mengakui kesalahan sendiri dan berani menegur perbuatan tidak etis orang lain.
@ Berpegang kepada prinsip secara teguh bahkan bila kibatnya adalah menjadi disukai.
3. Kehati-hatian, yaitu dapat diandalkan dan bertanggung jawab dalam memenuhi kewajiban.
@ Memenuhi komitmen dan mematuhi janji.
@ Bertanggung jawab sendiri untuk memperjuangkan tujuan mereka.
@ Terorganisasi dan cermat dalam bekerja.
4. Adaptabilitas, yaitu keluwesan dalam menanganiperubahan dan tantangan. Orang dengan kecakapan ini :
@ Terampil menangani beragamnya kebutuhan, bergesernya prioritas dan pesatnya perubahan.
@ Siap mengubah tanggapan dan taktik untuk menyesuaikan diri dengan keadaan.
@ Luwes dalam memandang situasi.
5. Inovasi, yaitu berikap terbuka terhadap gagasan-gagasan dan pendekatan-pendekatan baru, serta informasi terkini. Orang dengan kecakapan ini :
@ Selalu mencari gagasan baru dari berbagai sumber
@ Mendahulukan solusi-solusi yang orisinal dalam pemecahan masalah.
@ Menciptakan gagasan-gagasan baru.
@ Berani mengubah wawasan dan mengambil resiko akibat pemikiran baru mereka.